IKROMULMUSLIMIN – Korban tewas akibat bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, terus bertambah. Sebelumnya, ledakan terjadi di ibu kota Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa pada Senin, saat masjid sedang ramai karena jemaah sedang menunaikan shalat Ashar.

Juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, yang merawat para korban, mengatakan sedikitnya 100 orang tewas. Ini menjadi yang paling mematikan dari beberapa serangan yang menerpa negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Bom bunuh diri di Masjid Pakistan, 100 orang tewas.

Harapan untuk menemukan korban yang selamat juga pupus. Foto dan video menunjukkan dinding masjid hancur berkeping-keping dan jendela serta panel kaca hancur dalam ledakan dahsyat itu.

“Kami tidak mengharapkan orang hidup untuk ditemukan. Sebagian besar mayat sedang ditemukan,” kata juru bicara tim penyelamat, Bilal Faizi, dimuat CNN International, Selasa (31/1/2023) malam.

Ledakan Senin adalah tanda terbaru memburuknya situasi keamanan di Peshawar, yang berbatasan dengan Afghanistan. Diketahui wilayah itu juga menjadi basis Taliban Pakistan, yang dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban (TTP), organisasi teroris asing yang ditunjuk AS yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan.

Baca juga : Apakah Bom Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar?

Tahun lalu, gagalnya gencatan senjata selama setahun antara TTP dan pemerintah Pakistan tidak hanya menyebabkan peningkatan kekerasan di negara tersebut. Tapi itu juga meningkatkan ketegangan lintas batas antara pemerintah Afghanistan dan Pakistan.

Awalnya, pejabat TTP Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani mengklaim ledakan itu sebagai “balas dendam” atas kematian pejuang TTP Khalid Khorasani tahun lalu. Namun, juru bicara TTP lainnya kemudian membantah bahwa kelompok tersebut terlibat dalam serangan tersebut.

“Mengenai insiden Peshawar, kami menganggap perlu mengklarifikasi bahwa TTP tidak ada hubungannya dengan insiden ini,” kata Muhammad Khorasani dalam sebuah pernyataan.

“Menurut undang-undang dan konstitusi umum kami, tindakan apa pun di masjid, madrasah, tempat pemakaman, dan tempat suci lainnya merupakan pelanggaran,” tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif mengecam insiden tersebut. Ia menyebutnya sebagai pembunuhan brutal.

“Pembunuhan brutal terhadap Muslim yang bersujud di hadapan Allah bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an,” kata Sharif.

“Menargetkan Rumah Allah adalah bukti bahwa para penyerang tidak ada hubungannya dengan Islam,” tegasnya.

Baca juga : Aksi Pembakaran Al-Quran Dianggap Sebagai Aksi Terorisme

Artikel sebelumyaPaludan Janji Bakar Al-Quran Tiap Jumat sampai Swedia Masuk NATO
Artikel berikutnyaMUI: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Adalah Perbuatan Nista

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here