IKROMULMUSLIMIN – Habib Muhammad bin Husein Alatas ikut dalam aksi unjuk rasa bela Al-Quran di depan Kedutaa Besar Swedia, Kuningan, Jakarta pada Senin (30/1/2023).

Habib Muhammad, menantu Habib Rizieq Shihab, terus melantangkan takbir yang kemudian disambut oleh massa Aksi Bela Al-Quran.

Saat itu, Habib Muhammad merujuk pada pembakaran Al-Quran di Swedia dan penghinaan berupa perobekan kitab suci Al-Quran di Belanda. Ia menyebut kedua aksi tersebut sebagai bentuk terorisme.

“Di dua negara terjadi dua terorisme, dengan membiarkan penistaan agama. Karena Indonesia punya hubungan diplomatik maka hari ini warga negara Indonesia hadir kemari untuk memberi sikap keras kepada negara yang membiarkan penistaan agama,” ujar Habib Muhammad dalam orasinya.

Sebelum tim delegasi dari massa Aksi Bela Al-Quran memasuki kantor Kedutaan Swedia untuk menyampaikan tuntutan, Habib Muhammad menegaskan jika delegasi tersebut tidak diterima, massa akan tetap berada di sana hingga tuntutan tersebut diterima Kedutaan Swedia.

Baca juga : Kronologi Pembakaran Al-Qur’an di Swedia

“Kalau delegasi kita tidak diterima, siap bertahan? Takbir.. Aparat, sampaikan agar Kedutaan Swedia menjemput delegasi untuk menerima surat pernyataan. Kalau tidak turun, siap naik? Takbir..,” kata dia merujuk pada kantor Kedutaan Swedia yang berada di lantai 9 gedung.

Ia juga menegaskan saat itu umat Islam akan semakin marah jika delegasi itu tidak diterima.

“Kalau hari ini delegasi tidak diterima, kita tambah marah atau tidak? Siap bertahan? Takbir.. Umat Islam akan bergerak kalau delegasi kita tidak diterima,” katanya kepada massa aksi. Jika tidak turun, usir Swedia sekarang juga,” tuturnya.

Saat itu, sekitar pukul 16.00 WIB, tim delegasi yang salah satunya terdiri dari Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Syuro Slamet Maarif itu mendatangi kantor Kedutaan Swedia didampingi aparat kepolisian.

Politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan membakar salinan Al-Qur’an di depan Kedutaan Turki di Stockholm, yang memicu kecaman seluruh dunia. Kemudian pada Jumat (27/01/2023) dia kembali melakukan aksi provokatif. Dia membakar salinan kedua kitab suci Al-Qur’an.

Kegiatan kali ini berlangsung di depan Kedutaan Besar Turki di Denmark. Paludan, pemimpin partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan di Denmark, mencoba membuat pernyataan kepada wartawan sebelum provokasi dari Kedutaan di bawah perlindungan polisi.

Baca juga : MUI Kecam Pembakaran Al-Quran di Swedia

Artikel sebelumyaMUI Desak Pemerintah Swedia Tindak Tegas Pelaku
Artikel berikutnyaApakah Bom Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here