Fenomena Arab Saudi Menghijau
Fenomena Arab Saudi Menghijau

Ikromulmuslimin – Sebuah video yang memperlihatkan wilayah di Arab Saudi yang terlihat subur dan hijau baru-baru ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian publik dunia.

Fenomena yang menonjol di negara yang lebih dikenal dengan iklim panas dan kawasan gurunnya ini dilaporkan oleh The New Arab, mengubah persepsi global tentang kondisi geografis negara tersebut.

Tanah Arab Saudi, yang selama ini dikenal sangat kering, dikabarkan berubah menjadi hijau dan bertanaman subur, mengundang beragam reaksi dari masyarakat internasional.

Banyak yang menghubungkan fenomena alam ini dengan tanda-tanda kiamat, sebagaimana yang diungkapkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh beberapa imam terkemuka, termasuk Imam Muslim, Imam Ibnu Hibban, Imam Ahmad, dan Imam Al-Hakim.

لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيْضُ، حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ، وَحَتَّى تَعُوْدَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوْجًا وَأَنْهَارًا 

Artinya: “Kiamat tidak akan terjadi sampai harta menjadi banyak, hingga seseorang keluar membawa zakat lalu tidak menemukan orang yang sah untuk menerimanya, dan sampai bumi Arab kembali menjadi tanah lapang penuh tumbuhan dan sungai-sungai mengalir.” (Muslim, Shahih Muslim, [Beirut: Dar Ihya’ut Turatsil ‘Arabi], juz II, halaman 701). 

Baca Juga : Aktivis Muslim Eropa Desak Boikot Kurma Israel Jelang Ramadhan

Hadis tersebut menyatakan bahwa salah satu tanda kiamat adalah ketika tanah Arab berubah menjadi padang yang luas dengan tumbuhan subur dan sungai yang mengalir.

Namun, pandangan tersebut tidak senantiasa disetujui oleh semua kalangan. Menurut pandangan KH Quraish Shihab, seorang ulama ahli tafsir asal Indonesia, tidak semua wilayah Saudi bersifat tandus, dan beberapa di antaranya memang sudah subur sejak lama, seperti daerah Taif.

Beliau menyampaikan pandangannya melalui program YouTube Shihab & Shihab yang ditayangkan NU Online pada hari Selasa, tanggal 26 Maret 2024, dengan menekankan bahwa tidak semestinya fenomena ini langsung dihubungkan dengan tanda kiamat.

LPBINU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama) juga turut memberikan penjelasan ilmiah di balik fenomena menghijau ini. Secara ilmiah, perubahan kondisi tanah di Arab Saudi tersebut dapat dijelaskan, dan tidak serta merta berkaitan dengan narasi eskatologis.

Hal ini memberikan perspektif lain yang menandaskan pentingnya menganalisis fenomena alam dengan cara pandang yang objektif dan berdasarkan pengetahuan ilmiah.

Sementara debat antara tanda kiamat dan penjelasan ilmiah berkelanjutan, fenomena alam ini tanpa mengesampingkan konteks keagamaan, tetaplah menjadi bukti nyata dari dinamika alam yang senantiasa berubah dan menawarkan perspektif baru terhadap kondisi geografis sebuah wilayah.

Baca Juga : Pemahaman Ikromul Muslimin: Mencintai Sesama Muslim

Artikel sebelumyaPedoman Zakat Fitrah Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445H
Artikel berikutnya#Tipsmudikaman2024 Hindari Overpacking, Bingung Sendiri Saat di Perjalanan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here