M. Fuad Nasar, Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), mengatakan bahwa anggapan bahwa boneka spiritual mengandung roh dan membawa keberuntungan bertentangan dengan nilai tauhid dan mengurangi nilai kemanusiaan. Hal itu disampaikan Fuad di Jakarta, Rabu (5/1/2021).

“Mempercayai adanya unsur kesaktian pada benda-benda buatan manusia atau alam berarti menurunkan nilai harkat dan martabat manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai prinsip kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Fuad pada Kamis (6/1/2022).

Selain itu, Fuad berkeyakinan bahwa dari perspektif moderasi beragama, segala sesuatu yang menggerogoti harkat, martabat, dan martabat manusia sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.

Dia menekankan: “Dalam semua ciptaannya, manusia telah diciptakan sebagai makhluk tertinggi dan paling mulia.”

Tata krama beragama itu sendiri, dengan mengejawantahkan inti ajaran agama, melindungi harkat dan martabat manusia, dan membangun kepentingan atas dasar keadilan dan keseimbangan, serta mentaati Konstitusi sebagai kesepakatan nasional, berarti pandangan, sikap, dan praktik keagamaan dalam kehidupan bersama.

Fuad menjelaskan bahwa boneka jiwa dan benda-benda lainnya tidak dipercaya dapat membawa keberuntungan, begitu pula sebaliknya. Hobi mengoleksi boneka sebagai seni dan mainan memang bagus, tapi tidak lebih.

Dia menilai lebih lanjut bahwa dia percaya bahwa keberadaan unsur supernatural dalam boneka roh dapat menyebabkan syirik. “Manusia itu rasional, dan sains tidak boleh terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah ke syirik, yaitu menghubungkan pasangan dengan Allah,” katanya.

Fuad mengatakan bahwa dalam “Al-Qur’an” ditekankan bahwa manusia seharusnya hanya merasa takut dan berharap kepada Allah, dan bukan untuk jenisnya, terutama benda-benda yang dibuat oleh tangan manusia.

“Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau kehidupan, juga tidak bisa memberikan atau memindahkannya ke benda mati buatan manusia. Ruh atau ruh itu sepenuhnya urusan Tuhan, dan sains modern tidak bisa menembusnya,” pungkasnya.

Fuad menjelaskan bahwa di alam semesta hanya ada Allah, alam dan manusia. Mengenai hubungan antara ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak dapat memberikan dampak supernatural bagi kehidupan manusia. Sebagai agen Allah di muka bumi, alam tunduk pada manusia, dan manusia dan alam tunduk kepada Allah SWT.

Seperti yang kita ketahui bersama, boneka spiritual atau boneka spiritual akhir-akhir ini sedang menjadi trend. Dari masyarakat biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren adopsi boneka. Kebanyakan boneka roh yang dimiliki oleh tokoh masyarakat terlihat seperti bayi dan kemudian merawatnya seperti anak-anak.

Menurut laporan dari berbagai sumber, beberapa orang percaya bahwa ada roh di dalam boneka roh. Sumber lain menyebutkan, fenomena ini terjadi di Thailand sekitar tahun 2015. Orang Thailand tahu bahwa nama boneka roh itu adalah luuk thep (putra bidadari). Saat itu, Thailand penuh dengan boneka-boneka yang dibawa demam. Orang percaya bahwa boneka ini akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Artikel sebelumyaMalam Tahun Baru 2022, Polisi Akan Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Bandung, Catat Lokasinya
Artikel berikutnyaBimas Islam Kemenag Ingatkan Umat soal Spirit Doll

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here