Mutasi itu tertuang di dalam 5 surat telegram terpisah yaitu nomor ST/1506/VII/KEP./2021 hingga ST/1510/VII/KEP./2021. Total, ada 504 personel yang dilakukan rotasi maupun mutasi jabatan di institusi Polri. Penyegaran sekaligus memilih perwira berkarir cemerlang?

Jakarta – (27/07/2021). Adapun surat telegram tersebut ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri. “Sehubungan dengan ref tersebut, bersama ini diberitahukan kepada Jenderal bawah Pati/Pamen Polri tersebut di bawah ini dibebaskan dari jabatan lama/dimutasikan dalam jabatan baru,” tulis Gatot dalam Surat Telegram tersebut. Salah satu yang menarik perhatian publik adalah rotasi dan mutasi di Bareskrim. Direktur Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi dirotasi menjabat sebagai Kadiv TIK Polri yang sebelumnya dijabat oleh Irjen Muktiono. Nantinya, Irjen Muktiono akan dirotasi sebagai analis kebijakan utama div TIK Polri.

            Sementara itu, posisi Dirtipidsiber akan diisi oleh Brigjen Asep Edi Suheri yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Koordinator dan Pengawasan (Karokorwas) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bareskrim Polri.  Kemudian, Wadirtipidter Bareskrim Polri, Kombes Abdul Karim akan dipromosikan menjabat sebagai Karokorwas PPNS Bareskrim Polri.

Lulusan Akpol Terbaik

            Dari sejumlah perwira tinggi dan menengah yang dimutasi dan rotasi tersebut, terdapat nama yang sangat populer di kalangan publik yakni Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada yang kini ditugaskan sebagai As SDM Kapolri untuk menggantikan posisi Irjen Sutrisno Yudi Hermawan yang akan pensiun.  Nantinya, jabatan Kapolda Aceh akan dijabat oleh Irjen Ahmad Haydar yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Sespim Lemdiklat Polri. Sementara itu, jabatan yang dipegang oleh Irjen Ahmad Haydar akan ditempati oleh Wakapolda Sulawesi Utara Brigjen Rudi Darmoko. Adapun posisinya sebagai Wakapolda akan dijabat oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir.

            Irjen Pol Wahyu Widada diketahui menempuh Akademi Kepolisian selepas SMA. Di lembaga pendidikan tersebut Wahyu merupakan lulusan terbaik atau peraih penghargaan adhi makayasa 1991. Dalam rekam jejaknya, sejumlah jabatan pernah diemban Wahyu. Awal kariernya banyak berkutat di Poludara. Dari Pama Subdit Poludara Dit Samapta Polri pada 1992, Wahyu menjadi Co Pilot Sat Yaptar Subdit Poludara, Dit Samapta Polri. Tugas inilah yang membawanya menempuh pendidikan sekolah penerbangan.

            Seiring waktu, berbagai penugasan dijalaninya. Wahyu dipromosikan sebagai Kapolres Pekalongan pada 2008. Selanjutnya dipercaya sebagai Sespri Kapolri pada 2009, Kapolres Metro Tangerang pada 2010 dan Kapolres Metro Tangerang Kota pada 2011. Dari level polres, dia ditarik sebagai Dirreskrimsus Polda Banten pada 2013. Setelahnya dia bertugas di Bareskrim Polri dengan menjabat Analis Kebijakan Madya Bidang Pidter pada 2014.  Setahun berselang dia ditugaskan ke Istana dengan menjabat Staf Kepresidenan pada 2015. Penugasan Wahyu setelah itu makin beragam dengan menjabat Kabagren Rojianstra SSDM Polri (2015), Waketbid Minwa STIK PTIK (2016), Karojianstra SSDM Polri (2017), dan Wakapolda Riau (2018).  Pada 2019 dia dipromosikan sebagai Kapolda Gorontalo. Pada Februari 2020, Wahyu dirotasi sebagai Kapolda Aceh.

            Lulusan terbaik Sespim 2006 ini menjadi perhatian ketika datang ke DPR mengantarkan makalah fit and proper test calon kapolri Listyo Sigit. Wahyu ternyata menjadi ketua tim penyusunan makalah tersebut.  Banyak program yang menjadi visi dan misi Listyo Sigit sebagai kapolri baru. Salah satunya mengenalkan tagline baru ‘Polisi Presisi’ sebagai kelanjutan Promoter (profesional, modern dan tepercaya). Konsep Polisi Presisi yakni menjadikan PREdiktif, responSIbilitas, dan transparanSI.

Polda Jawa Barat, Jawa Timur Hingga Papua

            Rotasi dan mutasi kali cukup merata dari mulai Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Aceh hingga Papua.             Mulai dari Kapolrestabes Surabaya Kombes Johnny Eddizon Isir yang akan menanggalkan jabatannya menjadi Wakapolda Sulawesi Utara (Sulut). Posisinya pun digantikan Kombes Akhmad Yusep Gunawan yang sebelumnya Kabagrenmin Divkum Polri.

Kapolres Badung akan dijabat oleh AKBP Leo Dedy Defretes yang sebelumnya Kasat PJR Ditlantas Polda Bali, menggantikan AKBP Roby Septiadi.

            Kapolresta Palangkaraya akan dijabat oleh Kombes Sandi Alfadin Mustofa yang sebelumnya Kabidkum Polda Kalteng, menggantikan Kombes Dwi Tunggal Jaladri. Kapolresta Pekanbaru, sementara itu,  akan dijabat oleh Kombes Pria Budi yang sebelumnya Dirpamobvit Polda Riau, menggantikan Kombes Nandang Mu’min Wijaya. Kapolresta Balikpapan akan dijabat oleh Kombes V Thirdy Hadmiarso yang sebelumnya Auditor Kepolisian Madya Tk. III Polda Metro Jaya, menggantikan Kombes Turmudi.

            Kapolresta Jambi akan dijabat oleh Kombes Eko Wahyudi yang sebelumnya Dosen Utama STIK Lemdiklat Polri, menggantikan Kombes Dover Christian. Kapolres Karawang akan dijabat oleh AKBP Aldi Subartono menggantikan AKBP Rama Samtama Putra,yang kemudian menjabat Wakapolres Bekasi Kota. Kapolres Waropen akan dijabat oleh AKBP Naharuddin menggantikan AKBP Suhandak yang dimutasi dalam rangka pensiun. Kapolres Deiyai akan dijabat oleh AKBP Herzoni Saragih yang sebelumnya Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Papua, menggantikan AKBP Bambang Budiatno yang dimutasi dalam rangka pensiun.

            Kapolres Tolikara, sementara itu,  akan dijabat oleh AKBP Muhammad Jafar, menggantikan AKBP Yuvenalis Takamulli yang dimutasi dalam rangka pensiun. Kapolres Memberano Tengah akan dijabat oleh AKBP Rahmat Kaharudin yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Yalimo. Posisi Kapolres Yalimo kemudian diisi oleh AKBP Hesman Sotarduga Napitupulu.

            Kapolres Nagan Raya akan dijabat oleh AKBP Setiyawan Eko Prasetiya, menggantikan AKBP Risno.            Kapolrestabes Bandung akan dijabat oleh Kombes Aswin Sipayung yang sebelumnya Kasubdit I Dittipid Narkoba Bareskrim Polri, menggantikan Kombes Ulung Sampurna.Kapolresta Bandar Lampung akan dijabat oleh Ino Harianto, menggantikan Kombes Yan Budi Jaya. Kapolres Buleleng akan dijabat oleh AKBP Andrian Peamudianto, menggantikan AKBP I Made Sinar Subawa yang diangkat sebagai Wadirintelkam Polda Bali. Kapolres Cianjur akan dijabat oleh AKBP Doni Hermawan yang sebelumnya Kapolres Tasikmalaya, menggantikan AKBP Mochammad Rifai. Kapolres Tasikmalaya Kota akan dijabat oleh AKBP Aszhari Kurniawan yang sebelumnya Penyidik Madya Polda Metro Jaya.

            Kapolres Teluk Bintuni akan dijabat oleh AKBP Junov Siregar, menggantikan AKBP Jans Rachmatullah Irawan. Kapolresta Pontianak akan dijabat oleh Kombes Andi Herindra yang sebelumnya bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), menggatikan Kombes Leo Joko Triwibowo. Kapolres Tapanuli Utara akan dijabat oleh AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung yang sebelumnya Kanit I Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri, menggantikan AKBP Muhammad Saleh yang dimutasi dalam rangka pensiun.Kapolres Tanjab Timur akan dijabat oleh AKBP A Muh Ichsan Usman yang sebelumya Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Jambi, menggantikan AKBP Deden Nurhidayatullah.

Rotasi Untuk Produktif

            Totasi dan mutasi di lingkungan Polri dinilai sangat cepat dan produktif. Mari kita lihat pengertian dan manfaat Rotasi kerja. Rotasi Kerja (job rotation) adalah perpindahan posisi pekerjaan anggota secara periodik secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji maupun pangkat/golongan dengan tujuan mengatasi kejenuhan, meningkatkan pengetahuan dan keahlian karyawan sehingga ketika ada kekosongan jabatan bisa dengan mudah digantikan. Istilah lain dari rotasi kerja adalah rotasi jabatan, mutasi, pemindahan atau transfer.

            Rotasi jabatan merupakan kegiatan memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain. Pekerjaan-pekerjaan itu secara nyata tidak berubah, hanya para karyawan atau anggota yang berputar dengan tujuan untuk mengatasi sifat monoton dari pekerjaan yang sangat terspesialisasi melalui pemberian kesempatan untuk menggunakan berbagai keterampilan. Tujuan dari rotasi pekerjaan adalah memberikan variasi pekerjaan kepada karyawan dari satu bidang pekerjaan ke bidang pekerjaan lain T.H. Handokodalam bukunya berjudul Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, tahun 2000).

            Rotasi kerja merupakan kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status ketenagakerjaan tenaga kerja ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin kepada organisasi.

Tujuan dan Manfaat Rotasi Kerja

            Rotasi kerja pada intinya bertujuan untuk menciptakan atau meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di dalam suatu organisasi. Melalui rotasi kerja akan menambah pengetahuan, pengalaman, meningkatkan keterampilan, dan mengatasi kejenuhan, karena mungkin terlalu lama dalam suatu pekerjaan yang ditugaskan kepada para anggota atau karyawan.

            Menurut Wahyudi (2002), secara khusus tujuan dari rotasi kerja adalah sebagai berikut:

Pertama, Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan jabatan yang ada dalam organisasi, sehingga dapat menjamin terjadinya kondisi ketenagakerjaan yang stabil (personal stability).  Kedua, Membuka kesempatan untuk pengembangan karir. Tujuan ini dimaksudkan untuk mendorong atau merangsang tenaga kerja agar berupaya menjangkau karir yang lebih tinggi, yang berarti pula bahwa mereka akan berusaha mencurahkan kemampuannya yang ditopang oleh semangat kerja yang tinggi.

            Ketiga, Memperluas dan menambah pengetahuan, merupakan kebutuhan yang perlu mendapat perhatian dalam satu organisasi. Dengan demikian tenaga kerja yang ada, wawasan dan pengetahuannya tidak terbatas atau terpaku hanya pada satu bidang tertentu saja. Dengan job rotation berarti terbuka kesempatan bagi tenaga kerja/anggota untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya dalam organisasi yang bersangkutan.

            Keempat, Menghilangkan kejenuhan terhadap suatu jabatan. Apabila seorang tenaga kerja terus menerus dari tahun ke tahun memegang jabatan yang sama, maka akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan yang akibatnya sangat berbahaya. Kebosanan dan kejenuhan akan menimbulkan tenaga kerja yang bersangkutan terjebak pada rutinitas kerja dan menurunkan gairah serta semangat kerjanya. Untuk itu perlu terus diupayakan adanya penyegaran.

            Kelima, Memberikan imbalan terhadap prestasi kerja. Suatu job rotation dapat dipergunakan untuk memberikan imbalan sebagai penghargaan kepada tenaga kerja, anggota atau perwira yang berprestasi.

            Keenam, Membuka kesempatan terjadinya persaingan dalam meningkatkan prestasi kerja. Tampaknya, keenam tujuan rotasi dan mutasi jabatan di lingkungan Polri ini sangat relevan dengan kebutuhan dan dinamika organisasi. Tuntutan pekerjaan yang demikian tinggi, belum lagi kebutuhan dan ekspektasi masyarakat terhadap Polri yang terus meningkat dari hari ke hari, menuntut respon yang cepat pula dari setiap petugas Polri. Semoga rotasi dan mutasi ini pun terus meningkatkan kinerja Polri secara umum. (SAF).

Artikel sebelumyaLanggar Prokes, Pesta Adat Meninggal di Sumut Dibubarkan Polisi
Artikel berikutnyaPenyekatan Jalan Masih Jadi Plihan Utama Batasi Mobilitas Warga

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here