Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegaskan Polri aktif dalam tanggap bencana alam yang kerapkali melanda Indonesia. Karenanya Kapolri turun lapangan meninjau tanggul Sungai Citarum, di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, yang jebol akhir bulan lalu. Kapolri datang mengecek penanganan yang dilakukan jajaran kepolisian.

Jakarta, 12 Maret 2021 – Dalam kesempatan tersebut, Kapolri memastikan pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat di lokasi. Dia menyebut sejumlah masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing. “Saat ini sudah banyak yang kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan bersih-bersih. Namun demikian di sekitar area ini masih ada beberapa masyarakat yang masih menunggu di tempat pengungsian dan tentunya ke depan kita akan terus mendampingi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka segera mengembalikan situasi yang ada,” katanya dalam keterangannya (23/2/2021).

Kapolri Listyo Sigit Prabowo hadir di lokasi didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman. Selain itu, Kapolri mengatakan, pihak Kementerian PUPR telah membentuk tim untuk memperbaiki tanggul tersebut. “Kita juga sudah dapat info dari Kementrian PUPR sudah menurunkan tim mudah-mudahan segera bisa diperbaiki dan masyarakat bisa beraktivitas kembali ke rumah,” ungkap Kapolri.

Ia menambahkan, TNI-Polri akan terus hadir di tengah masyarakat yang terdampak musibah. Jenderal bintang empat ini memastikan jajarannya akan bertindak cepat untuk membantu masyarakat yang saat ini terdampak sejumlah bencana alam.”Yang jelas kita sudah perintahkan kepada seluruh anggota untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka memberikan bantuan pada saat terjadi kerawanan bencana, tidak hanya banjir tapi bencana yang lain. Termasuk ke depan kita mempersiapkan karhutla,” tutur Kapolri.

“Intinya kehadiran TNI-Polri dari situasi seperti ini kita minta untuk cepat dan mengambil langkah-langkah memberikan bantuan awal mulai dari evakuasi dengan perahu karet, menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum. Tentunya membantu terkait kebutuhan masalah medis dan trauma healing,” sambung lulusan Akpol tahun 1991 ini. Seperti diketahui, tanggul Citarum ini jebol pada Sabtu (20/2/2021) malam lalu. Ada 9 desa di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi yang terdampak banjir.

Salah Satu Tugas Polri adalah Tanggap Bencana

Polri memiliki fungsi pemerintahan negara yang berperan mewujudkan keamanan dalam negeri. Tugasnya meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM), serta menegakkan hukum guna terpeliharanya keamanan dalam negeri dalam kultur polisi sipil. Korps Brimob Polri sebagai bagian integral Polri juga memiliki tugas pokok dan fungsi untuk melaksanakan dan menggerakkan kekuatan Brimob Polri dalam menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa hingga kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.

Brimob ditugaskan menjaga keamanan dalam negeri dari ancaman kejahatan yang berintensitas tinggi. Korps Brimob memiliki kemampuan Search and Rescue (SAR) yang digunakan dalam tugas kemanusiaan dalam membantu dan mengevakuasi korban bencana alam.  Pada tahun 2019, Polri menerjunkan sebanyak 2.500 personel yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasional Kepolisian Terpusat (Satgas Opspus) Aman Nusa II 2019 untuk disiapkan menanggulangi bencana.

Wakil Komandan Korp Brimob Brigadir Jenderal Abdul Rakhman Baso menyebutkan jumlah tersebut belum termasuk personel yang disiapkan di masing-masing polda di berbagai daerah. Anggota kepolisian tersebut, kata dia, siap dikerahkan apabila terjadi bencana alam maupun konflik sosial di berbagai daerah. Dalam Satgas Opsus tersebut, jajaran Polri bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta TNI.

“Apabila membutuhkan perkuatan ke depannya, apabila terjadi kontijensi, apakah kontijensi konflik sosial, kontijensi bencana alam dan sebagainya, kami siap untuk backup wilayah bersinergi dengan teman-teman dari TNI,” ucap Rakhman. Direktur Penanganan Pengungsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Johny Sumbung mengapresiasi langkah antisipasi yang dilakukan oleh Polri melalui gelar pasukan Satgas Opspus Aman Nusa II 2019.

“BNPB sangat mengapresiasi kegiatan pada pagi hari ini. Apel ini menunjukkan bahwa Polri sudah siap dalam rangka menghadapi musim hujan yang tadi sudah disampaikan oleh rekan dari BMKG dengan titik-titik rawan,” kata Johny. Beliau pun menyatakan bahwa BNPB akan mendukung kegiatan tersebut dengan menyediakan logistik serta peralatan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan operasi tersebut.

Aksi Polri Tanggap Bencana

Selanjutnya aksi Polri dalam tanggap bencana alam adalah dengan mengirim 174 ribu lebih paket sembako untuk korban bencana. Paket sembako itu didistribusikan kepada korban bencana gempa di Sulawesi Barat dan banjir di Kalimantan Selatan. “Beberapa polda sudah memberikan sembako, ada 174.620 paket. Ini dari polda-polda semuanya kita data yang mengirimkan ke Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/1/2021).Argo menuturkan Polri telah mengumpulkan dana untuk didonasikan kepada korban bencana alam sebanyak Rp 3,2 miliar. Selain itu, ada perlengkapan kebutuhan lain, seperti tenda, obat, hingga pakaian yang telah didistribusikan.

“Kemudian ada uang tunai bisa kita kumpulkan sebesar Rp 3,2 miliar. Kemudian peralatan anak 12 ribu dus, kemudian perlengkapan tenda, tikar, kasur, genset, masker ada 12,7 juta. Obat-obatan 38 ribu dus dan pakaian sekitar 42 ribu dus,” tuturnya. Selain mendistribusikan bantuan ke Sulbar dan Kalsel, Polri mendistribusikan bantuan ke masyarakat di sekitar erupsi Gunung Merapi. Sebanyak seribu lebih paket sembako dan perlengkapan lainnya telah diberikan kepada para pengungsi di sana.

“Ada juga di sekitar Gunung Merapi sekitar Jawa Tengah ada erupsi Merapi dari Polda Jawa Tengah menyediakan 1.342 paket sembako, kita berikan kepada para pengungsi. Di NTT juga ada sekitar sembako 1.520 paket, ada juga obat-obatan 800 dus dan perlengkapan tenda tikar, kasur, masker, genset 56 dus,” ujarnya. Lebih lanjut Argo berharap bantuan yang diberikan Polri bermanfaat dan meringankan beban korban bencana alam yang ada di beberapa wilayah di Indonesia. Dia juga berharap bencana alam cepat segera berakhir. “Kita berharap bencana segera selesai dan bantuan yang diberikan ini bisa bermanfaat dan bisa digunakan saudara-saudara kita di sana, semoga bencana cepat selesai,” imbuhnya.

Puji Peran Polri Tanggap Bencana

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Polri yang sangat tanggap dalam membantu masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia yang terkena bencana akibat cuaca ekstrem seperti musibah banjir di Kalimantan Selatan dan gempa di Sulawesi Barat. “Kita patut apresiasi Polri mereka begitu cepat tanggap dalam membantu masyarakat menghadapi bencana banjir. Kita lihat di mana-mana mereka mengevakuasi warga ke rumah-rumah, membantu menyelamatkan harta benda, menjaga keamanan di tempat penampungan, hingga menyalurkan bantuan,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta.

Sahroni mengatakan, di tengah cuaca ekstrem dan pandemi COVID-19 yang masih mewabah, tugas Kepolisian dalam mengevakuasi warga bukan hal yang mudah.Dia menilai tidak mudah tugas Kepolisian dalam mengevakuasi warga khususnya di tengah medan yang sulit dan dalam kondisi pandemi COVID-19. “Jadi dalam hal ini saya benar-benar berterimakasih pada polisi yang telah menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Menurut dia, terjadinya bencana di dua lokasi pada waktu bersamaan, maka dibutuhkan fokus penuh Kepolisian dalam menangani korban bencana.Karena itu dia meminta polisi untuk menurunkan tambahan personel yang memang dibutuhkan dan diharapkan Polri untuk bener-bener fokus saja di penanggulangan bencana. “Saya minta Polri untuk bener-bener fokus aja di penanggulangan bencana ini. Tambah personel agar semakin cepat bergerak, pastikan keamanan juga terjamin buat para korban bencana,” katanya.(EKS/berbagai sumber)

Artikel sebelumyaKenapa Ajaran Khilafah Tak Cocok di Indonesia?
Artikel berikutnyaFatwa Haram Pakai Masker saat Haji dan Umrah Sudah Dinyatakan Dalam Hadis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here