Jakarta –  Hoegeng Iman Santoso adalah mantan Kapolri yang kerap disinggung dan dijadikan teladan. Laki-laki yang lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921 ini memiliki banyak kisah bijak selama menjabat sebagai polisi. Ia juga sering blusukan dan terlibat langsung dalam melayani masyarakat.

Salah satu kebajikan Hoegeng yang saat ini masih dapat dirasakan adalah ketika ia mewajibkan pengendara sepeda motor untuk memakai helm. “Bukan apa-apa. Aspal lebih keras dari kepala,” kata Hoegeng seperti dikutip oleh Tempo dari salah satu artikel di laman tempo.co, Jumat, 2 Juli 2021.

Hoegeng juga dikenal sebagai sosok yang berintegritas. Ia tidak suka menjilat hanya untuk keuntungan dan kenyamanan pribadinya sendiri. Ia bahkan tidak segan menolak untuk tinggal di rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah.

Satu kasus yang paling fenomenal yang dilakukan Hoegeng adalah ketika dirinya berhasil menumpas kasus penggelapan mobil mewah yang dilakukan oleh Robby Cahyadi pada 1969. Setahun kemudian, ia berhasil mengungkap kasus pemerkosaan yang melibatkan anak pejabat Yogyakarta.

Dengan segudang prestasi dan integritasnya, tidak heran jika sosok Hoegeng dijadikan teladan.

Dilansir dari laman humas.polri.go.id, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan memuji sosok Jenderal (Purn) Hoegeng dan menyebutnya sebagai teladan karena memegang teguh prinsip-prinsip hidupnya.

Selain itu, sosok Hoegeng yang dinilai jujur, sederhana, tak kenal kompromi, dan penuh dengan integritas juga membuat Hoegeng cocok menjadi teladan bagi insan Bhayangkara.

Kapolri mengatakan bahwa keteladanan Hoegeng hingga kini masih menjadi salah satu panutan yang dilanjutkan dalam kepemimpinan Polri. Keteladanan Hoegeng, menurut Kapolri, perlu diimplementasikan pada setiap insan Bhayangkara pada level pemimpin hingga pelaksana di lapangan bahkan juga masyarakat umum.

“Nilai-nilai yang ditunjukkan Jenderal Hoegeng merupakan hal yang menginspirasi tak hanya bagi kami anggota Polri, tetapi juga masyarakat pada umumnya,” kata Kapolri seperti dikutip dari laman humas.polri.go.id, Selasa, 26 Oktober 2021.

Pernyataan itu disampaikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam rangka  Bedah Buku 100 Tahun Hoegeng yang dibacakan oleh Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto.

Sebagai wujud penghormatan dan penghargaan Polri terhadap jasa-jasa Hoegeng, pusat sejarah Polri membuat video dokumenter dan memorabilia di Museum Polri. Hal ini dilakukan agar nilai-nilai luhur Hoegeng dapat terus dikenang dan dijadikan pembelajaran bagi setiap insan.

Sumber: TEMPO.CO

Artikel sebelumyaKapolri: Diksar Integrasi TNI-Polri wadah ciptakan SDM unggul
Artikel berikutnyaBakti Sosial Si Humas Polresta Banyumas Sambut HUT Humas Polri ke 70

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here