Hidayatullah.com — Beberapa hari lalu masyarakat dihebohkan dengan peristiwa pengusiran jamaah bermasker Masjid Al Amanah Bekasi. Meski kasus ini telah berakhir damai, Muhammadiyah menyayangkan sikap kasar dan tak sesuai akhlak Islam oleh takmir dan dua orang pemuda di sampingnya.

“Jadi kalau orang pakai masker masuk masjid justru bagus yang dianjurkan, di Makkah juga pakai masker, di Madinah juga pakai masker di pusat Islam. Kenapa ini kok diusir? Jadi aneh juga ya,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad pada hari Senin (3/5) , menanggapi pengusiran jamaah bermasker yang viral, dikutip laman resmi Muhammadiyah.

Dadang juga merasa prihatin karena takmir yang mengaku ustaz itu tak memahami kaidah dasar agama (ushulud-din) di dalam maqashid syariah terkait masa darurat pandemi, yakni hifzu nafs (menjaga jiwa).

“Jadi terbalik, seharusnya orang yang tidak pakai masker yang dilarang. Saya kira jangan mengusir orang yang masuk ke masjid kecuali orang itu membahayakan keselamatan jiwa, keselamatan barang-barang masjid, orang gila,” imbuh Dadang. “Saya kira, semua orang setuju, para ulama baik MUI maupun semua, termasuk di Arab Saudi, di Turki di seluruh dunia sama bahwa kita perlu mempraktekkan protokol kesehatan dalam beribadah, pakai masker, jaga jarak, itu dalam keadaan darurat. Dalam keadaan darurat pun apapun bisa dilaksanakan, salat sambil berdiri, sambil berbaring itu bisa kalau darurat. Atau di rumah saja bisa, atau di masjid dengan protokol kesehatan,” tambahnya.

Karena itu, Dadang pun berpesan agar semangat dalam beragama juga diikuti dengan pengetahuan (ilmu). “Jangan sampai melarang orang (pakai masker), jadi terbalik. Protokol kesehatan itu ikhtiar,” pungkasnya. *

Rep: Ahmad
Editor: Bambang S

Artikel sebelumyaPolda Metro Jaya imbau masyarakat tidak lakukan takbir keliling
Artikel berikutnyaDari demo anti Ahok, kini 212 Mart diguncang isu kasus investasi bodong

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here