Hidayatullah.comPandemi Covid-19 merupakan musibah kesehatan global terbesar abad ini yang membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali ke kondisi normal. Namun, hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk bersikap pesimis. Untuk itu, masyarakat diharapkan terus memupuk optimisme dengan ikhtiar batiniah melalui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Keimanan dan ketakwaan adalah energi ruhaniah yang senantiasa memberi harapan dan optimisme agar musibah global ini segera diangkat Allah dari muka bumi,” kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Kegiatan Doa Kebangsaan Lintas Agama yang diinisiasi Kementerian Agama dan diselenggarakan secara daring, Kamis (18/03/2021).

Sejauh ini, Ma’ruf mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan segala dampaknya, seperti refocusing dan realokasi APBN tahun 2020-2021.

“Pada tahun 2020 pemerintah telah menyediakan tidak kurang 695 triliun rupiah untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Untuk tahun 2021 pemerintah mengalokasikan Rp 699 triliun. Lebih dari separuh alokasi dana tersebut diperuntukkan bagi bantuan sosial rumah tangga dan bantuan untuk usaha mikro dan kecil,” paparnya.

Di bidang kesehatan, lanjut Wapres, pemerintah juga telah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemudian dilanjutkan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM di tingkat mikro.

“Penerapan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) yang disertai dengan menghidari kerumunan dan mengurangi mobilitas (juga digalakkan),” imbuhnya.

Di samping itu, kata Wapres, pemerintah juga menerapkan kebijakan 3T yaitu Testing, Tracing, dan Treatment serta menyediakan fasilitas kesehatan untuk perawatan maupun isolasi bagi mereka yang tertular.

“Langkah terakhir yang sedang dilakukan adalah vaksinasi massal dengan target 70 persen dari populasi atau sekitar 181,5 juta penduduk untuk membangun kekebalan komunitas (herd immunity). Program ini diharapkan selesai dalam waktu 1,5 tahun,” ujarnya.

Untuk itu, sebagai bangsa yang beriman, Wapres berharap agar upaya-upaya besar yang telah dan sedang ditempuh oleh pemerintah dan masyarakat tersebut harus disertai pula dengan ikhtiar batiniah melalui doa dan permohonan kepada Dzat Yang Maha Mulia, Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

“Melalui doa kepada Allah kita berharap akan memperoleh berkat dan rahmat-Nya. Seberat apapun tantangan yang dihadapi jika bangsa ini memperoleh berkat dan rahmat Allah SWT akan berhasil mengatasinya,” ujar Wapres optimis.

Baca juga: Wapres: Perkawinan yang Tidak Sehat menjadikan Kedudukan Perempuan Lemah, Tak Miliki Posisi Tawar dalam Keluarga

Seperti halnya, sambung Wapres, ketika bangsa ini berhasil mengusir penjajah dan memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, yang oleh para pendiri bangsa dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 “Atas berkat dan rahmat Allah SWT”.

“Oleh karena itu, acara Doa Kebangsaan Lintas Agama ini diharapkan juga akan memperoleh berkah dan rahmat Allah sehingga bangsa ini dapat keluar dari musibah pandemi Covid-19 dan segala dampaknya serta bencana lainnya,” harapnya.

Ma’ruf juga berpesan kepada masyarakat untuk saling rukun, meninggalkan kecurigaan dan kebencian.

“Tantangan dan cobaan seberat apa pun akan terasa ringan, apabila kita teguh beriman dan bersatu padu. Sebaliknya kondisi sebaik apapun, akan terasa hampa dan hilang makna, apabila jiwa kita menjauh dari Tuhan dan hidup dalam perseteruan, kebencian dan kecurigaan satu sama lain,” pesan Ma’ruf.*

Rep: Azim Arrasyid
Editor: Bambang S

Artikel sebelumyaHabib Rizieq Shihab dan Kuasa Hukumnya Tidak Akan Datangi Sidang Selama Masih Daring
Artikel berikutnyaMenko PMK Minta MUI Buatkan Fatwa Larang Pernikahan Anak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here