Ikromulmuslimin.com – Satreskrim Polres Ponorogo membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki adanya dugaan penganiayaan yang menewaskan AM (17) di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor (PMDG) 1 Ponogoro.
Tim Khusus yang dibentuk ini terdiri lebih dari 20 personel yang disebar untuk lakukan penyelidikan terkait dugaan kasus tindak kekerasan di pondok pesantren tersebut.
Tugas Tim Khusus ini dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari tahap penyelidikan, penyidikan hingga lidik terhadap terduga pelaku.
Polisi juga telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara di lingkungan PMDG.
Lokasi tepatnya berada di tempat berlangsungnya Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) yang dilaksanakan sebagian dari santri pesantren.
Kemudian polisi juga menggelar prarekonstruksi dengan 50 adegan.
Kapolres Ponorogo Ajun Komisaris Besar, Catur Cahyono Wibowo menyampaikan bahwa saat melakukan olah TKP, penyidik telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti tersebut berupa tongkat, air mineral, minyak kayu putih dan becak.
Tim khusus juga sudah menduga adanya tindak penganiayaan dimana tindakan ini dilakuan lebih dari 1 orang. Diduga pelaku penganiayaan terhadap AM adalah kakak kelas atau senior dari korban yang diduga sempat terjadi cekcok antara pelaku dan korban.
Tim khusus kemudian menjemput dua terduga pelaku penganiayaan terhadap korban AM yang tentukan usai melakuan olah TKP pada selasa (6/9) lalu.
Selain menggelar olah TKP, anggota tim khusus lainnya juga bertugas untuk mendatangi keluarga korban.
Hal ini dilakukan tim khusus guna melakukan proses autopsi hingga pengambilan berita acara di Palembang tempat keluarga korban.
Proses hukum yang dijalani pihak polisi ini berawal dari kecurigaan ibu korban yaitu Soimah, yang curiga karena mendapatkan kabar anaknya tewas 3 jam setelahnya.
Ibu korban berharap kasus kematian anaknya diusut tuntas karena banyak nya kejanggalan yang ada.
Baca juga: Jaga Perdamaian: Masyarakat siap bantu Polri ungkap provokator di Pulau Haruku