Mabes Polri tengah memantau konten provokatif di media sosial berisi ajakan untuk berjihad dan melawan Densus 88 yang kerap menangkap terduga teroris.
Polri menyatakan patroli siber akan terus dilakukan untuk memantau konten-konten provokatif.
Patroli Siber: Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Bareskrim tengah melakukan patroli siber.
Itu dilakukan usai banyak beredar kontan provokatif berisi ajakan masyarakat melawan Polri terutama Densus 88.
“Sudah dimonitor tim patroli siber,” kata Dedi.
Konten Provokatif: Ajakan yang dimaksud yakni berupa pesan berantai di WhatsApp. Berisi tentang seruan untuk melakukan aksi jihad.
Pesan itu juga berisi ajakan jihad dengan membakar kantor polres di seluruh wilayah Indonesia.
Mengenai hal itu, Polisi sudah melakukan pemetaan dan memantau para penyebar pesan provokatif di media sosial.
Penangkapan Teroris: Pesan provokatif berjihad melawan Polri beredar setelah Densus 88 menangkap tiga orang teroris di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu lalu (17/11).
Mereka yang ditangkap antara lain Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah dan Anung Al-Hamat. Semuanya diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah.
Polri menyebut para tersangka juga berkaitan dengan kasus penggalangan dana yang dilakukan lembaga amil zakat badan amal Abdurrahman bin Rauf.
Lembaga itu diduga menggalang dana untuk kegiatan terorisme lewat kotak amal yang disebar ke berbagai daerah.
Sumber: asumsi.co