MALANG KOTA – Polresta Malang Kota kembali membagikan bantuan sosial ke warga yang membutuhkan. Sabtu (24/7) sore, ribuan paket bantuan tersebut mulai dibagikan kepada masyarakat. Termasuk saat petugas menggelar razia protokol kesehatan (prokes).

“Selain dari Juragan 99 Corps, juga ada bantuan dari Yayasan Budha Tzu Chi, Menko Marves dan Polri,” terang Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto. Ia merinci bantuan tersebut berupa dua ribu paket sembako, 5,1 ton beras dari Budha Tzu Chi, 51 ton beras dari Menko Marves dan 5 ton beras dari Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Berkaitan dengan sasaran bansos, ia menyebut mereka yang terdampak langsung dengan adanya pemberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat (PPKM). “Para sopir, pedagang pasar inilah yang terdampak PPKM. Termasuk ojek online ini hanya boleh order terbatas dan jarang ambil penumpang,” ujarnya.

Selain bahan pangan, bantuan juga berupa obat-obatan. “Ada masker dan obat-obatan dari pengusaha lain,” imbuhnya. Setelah seremonial itu, penyebaran kembali digelontorkan secara langsung ke lapangan dari kepolisian. “Setiap operasi kami bawa bansos,” kata Buher, sapaan karibnya.

Syamsul Arif perwakilan ojek online merasa berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Ia menyatakan kebijakan PPKM sangat berpengaruh terhadap penghasilannya. “Kami banyak pembatasan terutama operasional yang biasanya bisa pagi ketemu pagi sekarang terbatas jam 20.00,” kata dia.

Selain itu, penyekatan juga turut berperan. “Kami minta kelonggaran dari pak Kapolresta, kami sering kena penyekatan padahal kami sedang ambil atau bawa order,” ujarnya.

Pewarta: Biyan Mudzaky

MALANG KOTA – Polresta Malang Kota kembali membagikan bantuan sosial ke warga yang membutuhkan. Sabtu (24/7) sore, ribuan paket bantuan tersebut mulai dibagikan kepada masyarakat. Termasuk saat petugas menggelar razia protokol kesehatan (prokes).

“Selain dari Juragan 99 Corps, juga ada bantuan dari Yayasan Budha Tzu Chi, Menko Marves dan Polri,” terang Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto. Ia merinci bantuan tersebut berupa dua ribu paket sembako, 5,1 ton beras dari Budha Tzu Chi, 51 ton beras dari Menko Marves dan 5 ton beras dari Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Berkaitan dengan sasaran bansos, ia menyebut mereka yang terdampak langsung dengan adanya pemberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat (PPKM). “Para sopir, pedagang pasar inilah yang terdampak PPKM. Termasuk ojek online ini hanya boleh order terbatas dan jarang ambil penumpang,” ujarnya.

Selain bahan pangan, bantuan juga berupa obat-obatan. “Ada masker dan obat-obatan dari pengusaha lain,” imbuhnya. Setelah seremonial itu, penyebaran kembali digelontorkan secara langsung ke lapangan dari kepolisian. “Setiap operasi kami bawa bansos,” kata Buher, sapaan karibnya.

Syamsul Arif perwakilan ojek online merasa berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Ia menyatakan kebijakan PPKM sangat berpengaruh terhadap penghasilannya. “Kami banyak pembatasan terutama operasional yang biasanya bisa pagi ketemu pagi sekarang terbatas jam 20.00,” kata dia.

Selain itu, penyekatan juga turut berperan. “Kami minta kelonggaran dari pak Kapolresta, kami sering kena penyekatan padahal kami sedang ambil atau bawa order,” ujarnya.

Artikel sebelumyaDemo PPKM Darurat Kota Pasuruan, Polisi Buru Aktor Intelektual
Artikel berikutnyaPPKM Level 4 Jawa Bali Diperpanjang Hingga 2 Agustus 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here