Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat menerima Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH Chriswanto Santoso bersama pengurus harian, di Kantor Kementerian Agama RI, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (17/3)

Menag Yaqut Cholil Qoumas tekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah

ikromulmuslimin.com, JAKARTA— Jumlah umat Islam  lebih dari 80 persen penduduk Indonesia. Jika ukhuwah dan sinergi antarumat Islam terwujud, maka masalah kesatuan persatuan bangsa sudah selesai. 

Hal ini disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat menerima Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH Chriswanto Santoso bersama pengurus harian, di Kantor Kementerian Agama RI, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (17/3).   

“Saya sampaikan di awal, Kementerian Agama RI milik semua agama. Di dalamnya ada agama Islam. Ada ribuan ormas di bawah naungan kementerian agama, sepertu NU, Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Saya mendukung sinergi dan kerja sama antar ormas Islam dengan Kemenag dalam membangun ukhuwah Islam ,” ujarnya.  

Menag mengapresiasi  kontribusi dan kerja sama Lembaga Dakwah Islam Indonesia bersama pemerintah hingga saat ini. Dia mengatakan agama dan negara sejatinya saling membutuhkan dan saling mengokohkan untuk mewujudkan peradaban suatu bangsa. Untuk itu, Kemenag RI mendukung penguatan identitas keagamaan.  

“Penguatan identitas keagamaan di satu sisi dan penguatan identitas kebangsaan di sisi yang lain tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan. Konsep itu harus tetap diletakkan dalam satu kotak untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara,” ujarnya. 

Hanya karena perbedaan khilafiah antarsesama agama Islam, bahkan perbedaan etnis dan agama seharusnya tidak menghambat terwujudnya persaudaraan sebagai sebuah bangsa. Justru kesalehan beragama dan loyalitas bernegara  harus saling mendukung satu sama lain. “Dengan kata lain, kita bisa menjadi umat saleh sekaligus warga negara baik,” ujarnya. 

Bagaimana bentuk dukungan Menag Yaqut Cholil Qoumas? Menurutnya, banyak program yang bisa disinergikan dengan ormas-ormas. “Ada kemandirian pesantren dan pengembangan madrasah kita bisa sinergikan. Setelah Munas Lembaga Dakwah Islam Indonesia nanti kita akan sinergikan kembali dan duduk bersama membahas teknis dengan Kemenag,” ujarnya.  

Dalam pertemuan itu juga, Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia KH Chriswanto Santoso menyampaikan sedikit tentang masalah kebangsaan yang harus diangkat bersama. Khususnya  antara Kementerian Agama RI sebagai perwakilan pemerintah dengan ormas-ormas Islam. Dia selanjutnya menyampaikan apa yang telah Lembaga Dakwah Islam Indonesia kontribusikan untuk Bangsa Indonesia. 

Dia menyebutkan Lembaga Dakwah Islam Indonesia telah berkontribusi di berbagai bidang. Di bidang pendidikan karakter, Lembaga Dakwah Islam Indonesia membangun portal pondokkarakter.com. 

Di bidang ketahanan pangan, warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia membangun urban farming, pemanfaatan lahan gambut, dan penggunaan artificial intelegence dalam pertanian di Garut. Selanjutnya  di bidang ekonomi syariah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia membangun ekonomi digital, hingga ketahanan keluarga untuk  ketahanan bangsa.  

Di akhir pertemuan, DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia meminta Menag Yaqut Cholil  untuk hadir dan memberikan pengarahan dalam Munas IX LDII pada 7-8 April 2021. Acara itu, rencananya dibuka Presiden Joko Widodo.

sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Artikel sebelumyaMenyasar Kelompok Milenial Guna Perbaikan Literasi Digital di Indonesia
Artikel berikutnyaSri Lanka Sebut Larangan Burqa demi Keamanan Nasional

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here