Jakarta- Lembaga survei Etos Indonesia Institute melakukan survei terkait pra dan pasca pelantikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Survei menunjukkan masyarakat memiliki harapan besar kepada Listyo, untuk memberantas praktik pungli dalam setiap pelayanan Polri dan salah tangkap yang dilakukan kepolisian.

Hal itu dibeberkan Direktur Eksekutif Etos, Iskandarsyah, dalam konferensi pers yang turut dihadiri Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol. Ahmad Ramadhan  dan mantan pemimpin KPK, Saut Situmorang di cafe pondok Rangi, Jakarta pusat, Sabtu (8/5/2021).

“Dari survei ini, masyarakat banyak menaruh harapan besar kepada Kapolri baru, terutama kinerja Polri selama ini yang mungkin dianggap masyarakat tidak maksimal dan masyarakat sangat berharap besar apabila institusi Polri dipimpin oleh Bapak Jenderal Polisi Listyo Sigit akan lebih baik lagi dari sebelumnya,” tutur Iskandarsyah.

Hasil survei yang dilakukan oleh Etos Indonesia Institute mengungkapkan, sebanyak 21 persen masyarakat tidak puas dengan kinerja Polri karena ada praktik pemerasan dan kekerasan, 19 persen karena tingkat malapraktik dalam tindakan penyelidikan, 17 persen karena masih banyak tindakan pungli, 16 persen masih tingginya praktik salah tangkap, 13 persen karena tingkat respon laporan pelayanan publik, dan 10 persen karena masih banyak oknum kepolisian yang terlibat dalam kriminalitas.

Iskandarsyah menyebutkan, variabel ketidakpuasan responden terhadap kinerja Polri ini merupakan penilaian dari kinerja Polri di era kepemimpinan periode sebelumnya. Dan diharapkan dari hasil survei ini menjadi bahan evaluasi bagi Kapolri baru untuk memperbaikinya.

Masih kata Iskandarsyah menjelaskan, survei dilakukan pada tanggal 1 hingga 22 Maret 2021 dengan jumlah responden sebanyak 2.000 orang. Responden individu ini diambil dari 6 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Makassar dan Bandung.

Direktur Riset ETOS Indonesia Institute Pascal, juga menambahkan survei dilakukan dengan metode self-administered survey atau pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada 2000 responden individu, Margin of error survei 1,27 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam kesempatan itu, Kepala Bagian Penerangan Umum, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengaku menerima survei tersebut sebagai masukan bagi Polri. Menurutnya, hal ini menunjukkan masyarakat terus berharap kepada Polri untuk menjadi lebih baik.

“Karena Polri itu adalah pelayan publik tugas kita melayani publik, wajar kalau publik yang dilayani menginginkan pelayanan yang baik, pelayanan terhadap keamanan pelayanan terhadap penegakan hukum sehingga ketika masyarakat yang dilayani merasa tidak puas sebuah hal yang wajar untuk memberikan saran,” kata Ramadhan.

Terkait hasil survei Etos,  Mantan Komisioner KPK, Saut Situmorang, mengatakan hasil tersebut menunjukkan bahwa perubahan tidak bisa terjadi bahkan dalam 100 hari kerja. Meski menurut undang-undang nomor 2 tahun 2002 menyebut dengan jelas peran dari Polri yang jika dilaksanakan semua dengan baik maka Indonesia bisa lebih cepat di puncak kesejahteraan.

“Tapi sekali lagi teori apapun yang dipakai, perubahan itu tidak akan pernah cepat datang,” Tutur Saut Situmorang.

Menurut Saut, masyarakat bisa terus berharap kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Lantaran terobosan peluncuran sejumlah aplikasi menjadi awalan untuk menerapkan transparansi organisasi.

“Jangan lupa manajemen modern itu adalah transparansi yang disebut good governance itu pertama transparansi kemudian resiko-resikonya, kemudian compliencenya, kepatuhan-kepatuhan, itu semua sudah mulai terlihat dengan transparansi,” pungkasnya.

sumber : rctiplus.com

Artikel sebelumyaPolri imbau masyarakat patuh untuk tidak mudik
Artikel berikutnyaVirtual Police dipastikan bukan alat represi baru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here