“Saya sudah mengumpulkan tokoh-tokoh agama dan para pengusaha di Kota Palembang. Sebelumnya, saya juga sudah bertemu dengan para pemangku kepentingan di Ogan Komering Timur, Muara Enim dan Prabumulih untuk mengkoordinasikan para pemangku kepentingan di sana,” ujar Kapolda, dikutip Rabu (12/5/2021).
Gerak cepat ini bertujuan untuk menyatukan strategi penanganan COVID-19 di wilayah Sumsel. Apalagi menjelang libur Lebaran mobilitas warga sangat tinggi. Hal tersebut berdampak langsung pada lonjakan warga yang terpapar COVID-19.
“Muara Enim masih agak tinggi angka COVID-nya. Prabumulih masih dalam kondisi merah. Ogan Komering Timur juga masih merah, tapi kini hanya tinggal dua kecamatan di sana yang masih merah. Kota Palembang masih merah di semua wilayah. Kemarin wilayah Kertapati sudah oranye, tapi hari ini kembali memerah,” papar Eko Indra Heri.
Khusus untuk Kota Palembang, 226 polisi dikerahkan untuk mendukung gerak cepat Kapolrestabes Kota Palembang. “Dukungan tersebut saya namakan Keroyok Zona Merah. Karena, COVID-19 ini adalah masalah serta tantangan kita bersama. Maka penanganannya pun harus kita lakukan secara cepat dan secara bersama-sama,” tandasnya.
Dalam pelaksanaan Keroyok Zona Merah, Kapolda mengapresiasi dukungan Gubernur Sumsel, Herman Deru. “Setelah libur Lebaran, rencananya Wisma Atlet Jakabaring digunakan untuk menangani pasien COVID-19. Dengan demikian, gerakan penanganan di Sumsel benar-benar masif dan efektif untuk memutus rantai penyebaran COVID-19,” tandasnya.
sumber : sindonews.com