Site icon www.ikromulmuslimin.com

Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Lafal Takbiran

Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Lafal Takbiran

Ikromulmuslimin – Mendekati puncak hari kemenangan, umat Muslim di seluruh negeri akan segera melaksanakan perayaan Idul Fitri 1445 Hijriyah pada tahun 2024.

Organisasi Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal 10 April 2024 sebagai hari raya Idul Fitri, sedangkan penetapan resmi dari pemerintah akan diumumkan setelah melalui prosesi sidang isbat. Ada kemungkinan, perayaan Idul Fitri kali ini akan dilaksanakan serentak oleh seluruh umat Islam di Indonesia.

Sholat Idul Fitri dikerjakan pada tanggal 1 Syawal pada pagi hari. Sholat sunnah hari raya hukumnya sunah mu’akkad dan lebih baik dikerjakan dengan berjamaah.

Tempatnya boleh di masjid atau di lapangan, serta dilakukan sebelum khutbah. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar RA dijelaskan:

اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَبُوبكر كَانَ رَسُولُ وَعُمَرُ يُصَلُّونَ العِيدَ بْنِ قَبْلَ الْخَطْبَةِ

“Kaana rasulullaahi shallal laahu ‘alaihi wasallama wa abuu bakrin wa ‘umaru yushalluunal ‘iidaini qablal khuthbah.”

“Adalah Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar, mereka sholat dua hari raya sebelum diadakan khutbah.” (HR. Jamaah).

Dikutip dari Panduan Shalat Praktis & Lengkap oleh Ust Syaifurrahman El-Fati, pelaksanaan sholat Id tidak disunnahkan adzan atau iqamah tetapi didahului dengan bacaan-bacaan takbir menyerukan keagungan Allah. Untuk memulai sholat ini bilal cukup mengumandangkan:

الصَّلَاةُ جَامِعَة

Ashshalaatu jaami’ah

“Marilah kita kerjakan sholat berjamaah”

Sholat Idul Fitri dilakukan segenap umat Islam, laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, tua dan muda, merdeka dan budak, banci, dan musafir. Wanita yang sedang haid pun dianjurkan untuk ikut berkumpul (tetapi di luar masjid atau mushala) sekadar mendengarkan khutbah, tetapi bukan untuk ikut sholat.

Baca Juga : #Tipsmudikaman2024 Hindari Overpacking, Bingung Sendiri Saat di Perjalanan

Tata Cara Sholat Idul Fitri

  1. Berdiri menghadap kiblat, lalu membaca niat Sholat Idul Fitri

Niat sholat Idul Fitri أصَلِّي سَنَةٌ لِعِيْدِ الْفِظَهِرِ رَكَعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallii sunnatan li ‘iidil fithri rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

“Aku niat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’alaa”

  1. Membaca “Allaahu Akbar” diikuti dengan mengangkat tangan sambil berniat dalam hati.
  2. Kedua tangan bersedekap dan membaca doa iftitah
  3. Membaca doa iftitah tasbih:

سُبحانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا اللَّهُ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Subhaanallaahi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.

“Mahasuci Allah dan segala puji milik Allah. Tak ada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar.”

  1. Mengangkat tangan setinggi bahu dan membaca “Allaahu Akbar”, begitu seterusnya sampai takbir yang ketujuh.
  2. Selesai tujuh kali takbir, dilanjutkan dengan bacaan surah Al-Fatihah, surah atau ayat-ayat tertentu (makmum hanya membaca al-Fatihah), kemudian ruku, i’tidal sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud yang kedua.
  3. Berdiri lagi sambil membaca takbir tanpa mengangkat kedua tangan. Lalu bersedekap membaca tasbih.
  4. Membaca “Allaahu Akbar” sambil mengangkat kedua tangan. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih, dan melakukan takbir yang kedua.
  5. Bersedekap, membaca tasbih, dan takbir ketiga. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang keempat. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang kelima. Setelah itu kembali bersedekap.
  6. Dilanjutkan dengan membaca ta’awwudz dan surah Al-Fatihah, surah atau ayat-ayat tertentu, kemudian ruku, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua dan tasyahud akhir. Setelah itu memberi salam ke kanan dan ke kiri.

Baca Juga : Niat dan Doa Setelah Shalat Dhuha

Lafal Takbiran Idul Fitri

الله اكبر الله أكبر اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ اكَبَرُ وَلِلَّهِ الحَمدُ * ٣ . الله أكبر كبيرا وَالحَمدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. لا إله إلا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ الا ايَاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الذِينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ . لَا إِلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبهُ . وَأَعَزَّ جُندَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لا إله إلا الله والله اكبر الله اكبرُ وَلِلَّهِ الحَمدُ .

Allaahu akbaru allaahu akbaru allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbaru wa lillaahil hamd 3x. Allaahu akbaru kabiiraa, walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa, laa ilaaha illallaahu wa laa na’budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiina walau karihal kaafiruun, laa ilaaha illallaahu wahdah, shadaqa wa’dahu wa nashara ‘abdahu wa a’azza jundahu wa hazamal ahzaaba wahdah, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, allaahu akbaru wa lilllaahil hamd.

“Allah Mahabesar Allah Mahabesar Allah Mahabesar, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar Allah Mahabesar dan bagi Allah segala Puji. Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah di waktu pagi dan petang, tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak akan menyembah kecuali hanya kepada-Nya, dengan ikhlas kami beragama kepada-Nya walaupun orang-orang kafir sama membenci, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, yang benar janji-Nya. Yang menolong hamba-Nya, dan yang mengusir musuh nabi-Nya dengan sendiri-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Mahabesar. Allah Mahabesar dan bagi Allah segala puji.”

Exit mobile version