Jakarta (ANTARA) – Di tengah upaya pemerintah mempercepat vaksinasi guna menekan penularan COVID-19 dengan membantu kekebalan kelompok (herd immunity), Koprs Bhayangkara menunjukkan komitmennya untuk mendukung program Serbuan Vaksinasi Nasional dengan target 1 juta dosis vaksin per hari.
Realisasi target 1 juta dosis vaksin dalam satu hari itu akhirnya tercapai pada pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal Polri yang dilaksanakan serentak di 34 polda beserta jajaran se- Indonesia pada Sabtu (26/6).
Kegiatan vaksinasi massal Polri didukung oleh TNI ini pun dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo di Lapangan Bhayangkara depan Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Divisi Humas Polri mencatat total jumlah orang yang tervaksin pada hari itu mencapai 1.285.460 orang. Jumlah wilayah yang paling banyak melaksanakan vaksinasi adalah Jawa Barat, yakni 164.425 dosis, sedangkan Kalimantan Utara termasuk wilayah terendah yakni 8.558 dosis.
Jenis vaksin yang disuntikan vaksin Sinovac, menarget masyarakat umum dari rentang usia di atas 18 tahun ke atas. Melibatkan 54.482 vaksinator tersebar di 4.8383 titik meliputi seluruh gedung polda, polres/poltabes, polsek, GOR, stadion, terminal, alun-alun kabupaten/kota, pendopo bupati/wali kota, balai desa, puskesmas, kantor kecamatan hingga area parkiran pusat perbelanjaan serta perhotelan yang ada di Indonesia.
Sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat, Polri menyiapkan ‘dashboard highlight’ terkait dengan kegiatan vaksinasi massal Polri yang dapat diakses di https://serbuanvaksinasi.polri.go.id/highlight.
Semangat Polri mendukung penanganan COVID-19 di Tanah Air juga tertuang dalam tema Hari Bhayangkara ke 75 tahun ini, yakni “Transformasi Polri Yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju”.
Upaya
Kegiatan vaksinasi massal Polri dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke 75 Bhayangkara yang diperingati setiap tanggal 1 Juli.
Untuk terus mempertahankan tren satu juta vaksin sehari, Polri telah menyiapkan sejumlah strategi. Diantaranya setiap provinsi menyiapkan minimal tiga sentra vaksinasi di provinsi, Bidokkes, RS Bhayangkara dan Mapolda. Untuk provinsi percepatan lima sentra vaksin.
Setiap polres menyiapkan minimal dua setra vaksinasi, sedangkan polres di Pulau Jawa, polresta maupun polrestabes minimal tiga sentra vaksin. Selaian itu, perlu adanya pengamanan dan percepatan distribusi vaksin dari biofarma ke kabupaten/kota. Selanjutnya, mobilisasi masyarakat atau peserta oleh Ditbinmas dan Bhabinkamtibmas polsek dan polres.
Tidak hanya itu, strategi lain yang disiapkan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo adalah mengantisipasi kabar bohong atau hoaks atas Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI), serta tentang kehalalan vaksin, terutama vaksin astrazeneca.
Strategi lainnya membentuk 12 rayonisasi vaksinator yang disiapkan Polri sebagai tenaga vaksinator tambahan dalam rangka pendampingan kegiatan vaksinasi nasional sebanyak 1.600 personel.
Mantan Kapolda Banten itu juga menyiapkan strategi berupa Tim Revaco atau Resime Vaksinator COVID-19 untuk mengisi kegiatan vaksin di sentra yang kekurangan vaksinator seperti Kepulauan Riau, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam proses vaksinasi, Kapolri meminta jajaran untuk melakukan pemantauan kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) menerapkan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas).
Kapolri menegaskan, semua upaya yang dilakukan oleh Polri adalah berdasarkan asas ‘Salus Populi Supreme Lex Esto’ atau keselamatan rakyat sebagai hukum tertinggi.
Polri tidak hanya fokus pada pelaksanaan vaksinasi, tapi juga upaya penanganan COVID-19, di sela-sela tugas fungsi utama penegakan hukum dan pelayanan kepada masyarakat. Polri juga telah mencetak buku panduan pedoman kontijensi klaster COVID-19.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebutkan buku panduan tersebut telah dicetak dan didistribusikan kepada petugas khususnya Bhabinkamtibmas yang bertugas di Posko PPKM Mikro.
Manfaat buku tersebut membantu anggota yang menjadi garda terdepan dalam penanganan COVID-19 karena mengupas secara detail bagaimana cara menangani pandemi. Seperti, penentuan posko dan pengendalinya ketika kontinjensi terjadi. Lalu penyiapan sarana dan prasarana seperti ambulans, peralatan swab antigen, alat pelindung diri (APD), obat-obatan, formular tracing, formulir pemantauan karantina/isolasi, media komunikasi, informasi, dan edukasi tentang COVID-19.
Buku panduan tersebut juga mengupas penanganan klaster Covid-19 dengan tahapan 3T (tracing, testing dan Ttreatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas). Termasuk kebutuhan logistik atau dapur umum, penentuan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit rujukan.
Argo mengatakan buku tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi dan perjuangan Polri dalam mendukung pemerintah guna mencegah penyebaran COVID-19 yang akhir-akhir ini semakin meluas.
“Sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19, Bapak Kapolri memerintah agar buku tersebut selalu ada di saku para Bhabinkamtibmas,” kata Argo.
Upaya lain yang dilakukan oleh Polri adalah melatih 2.284 relawan tracer COVID-19 yang melibatkan personel Polri serta masyarakat mitra kepolisian di DKI Jakarta.
Target dua kali lipat
Pemerintah Indonesia menargetkan 181 juta dari 270 juta pendudukan divaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Polri ikut mengambil bagian untuk mewujudkan target tersebut dengan mengambil porsi 20 persen dari target nasional vaksinasi dilaksanakan oleh Korps Bhayangkara.
Selain vaksinasi massal serentak di 34 polda se-Indonesia, kegiatan vaksinasi masih terus berlanjut dengan dibukanya gerai Vaksin Presisii di sejumlah polres dan polsek di Tanah Air.
Gerai vaksin Presisi sudah dimulai di Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Klinik Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok, Polres Metro Tangerang, Mall CGV Tangerang, Polres Metro Kota Bekasi dengan sembilan Polsek dibawahnya, dan Polsek Tebet. Sementara, Polda, Polres dan Polsek lain bakal segera mengaktifkan gerai tersebut.
Kemampuan Polri melaksanakan vaksinasi massal di 34 polda se-Indonesia mendapat apresiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta kegiatan tersebut ditingkatkan lagi targetnya menjadi dua kali lipat pada pelaksaan di bulan Juli mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Jokowi dalam telekonferensi dengan sejumlah kapolda saat meninjau kegiatan vaksinasi massal Polri di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sabtu (26/6).
Sejumlah kapolda melaporkan pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya, seperti Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Jawa Tengah, Kalimantan Timur, dan Maluku. Dalam laporan tersebut disampaikan masyarakat antusias mengikuti vaksinasi, bahkan ada yang meminta tambahan vaksinasi.
“Kami laporkan kepada Bapak Presiden dengan antusias masyarakat yang tinggi, vaksinasi dimulai jam 08.00 WIB, tapo jam 05.00 WIB masyarakat sudah berduyun-duyun di seluruh jajaran polres,” kata Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Kegiatan vaksiansi di Jawa Tengah dilaksanakan serentak di 35 polres tersebar dk 340 titik.
Polda Jateng mendapat jatah 141.000 dosis vaksin COVID-19, jatah vaksin vaksin tersebut sudah terbagi habis, dengan waktu pelaksanaan mulai dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB.
Penambahan vaksin diajukan oleh Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak.
Menurut dia, Polda Sumatera Utara mendapat bantuan vaksin dari Kapolri sebanyak 121 ribu dosis. Dibutuhkan 160 ribu dosis untuk mencapai 75 persen warga Sumut tervaksinasi.
Di akhir telekonferensi dengan para kapolda, Presiden Jokowi berterimakasih kepada semua Kapolda, Pangdam dan pemerintah provinsi yang telah melaksanakan kegiatan Serbuan Vaksinasi Nasional secara serentak.